Hhhhmm entah mengapa menulis untukku walau itu seperti self healing tapi sangat sulit untuk konsisten menyelesaikan saat tulisan saja, padahal saya juga tidak berharap banyak tentang tulisan yang saya buat tersebut. Hanya mumbling…mumbling saja, apa yah bahasa Indonesianya…ooh cuap-cuap asal kecap bukan kecap saus manis temannya tiap kali makan nasi plus telor dadar yah. Hihihihi.
Tapi, ketika sudah tersusun beberapa paragraf lalu saya tinggal tuk beberapa waktu saja lalu saat kembali ingin melanjutkan menulisnya…lah kok ritme dan pembahasannya malah jadi melebar kemana-mana. Rasanya udah keluar topik judul tapi tuk mengembalikan ritmenya kembali terasa jadi tulisan basa-basi yang tidak bermakna. Seperti cuap-cuap kali ini soal menulis penulisan kecap aja jadi dibahas panjang kali lebar. Whuhehehehe.
Memang ada yang mengajarkan trik supaya tulisannya teratur serta sesuai bahasan ya harus buat planning dulu, temanya apa lalu apa saja yang mau dibahas satu per satu. Tapi saya tipekal menulis bebas, kalau ada kesempatan yah hajar beibeih ajah. Begitu mentok, ditinggal sampe laamaaaa banged.
Hal lainnya yang kadang menulis tidak bisa dituntaskan yaitu masalah emosional dan seberapa dalam pembahasan yang mau diangkat di tulisan tersebut. Mungkin karena saya cenderung introvert jadi ketika membahas tentang history pribadi maupun yang membawa deep feeling merangkai kata itu seperti perang batin.
Apalagi saat ini saya sedang belajar tuk tidak over lebay di sosmed, main sosmed pun cukup facebook sajalah karena bagi saya sudah all in dimana disana saya sudah subscribe link fanspage berita, craft, parenting, cooking hanya nilai minusnya saya masih punya beberapa teman yang hoax addict seringkali menshare hanya tuk menjatuhkan pihak kubu lawan, dan saya menyimak dua kubu tersebut saling adu serang posting. Diawal menarik menyimaknya namun kemudian beberapa jadi menakutkan karena menjadi sangat intens saling serang berbalas postingan yang keduanya dengan sumber yang ecek-ecek.
Hufht, media sosial memang tempat pelarian bagi saya ibu empat orang anak yang terbesar saat ini berusia 8 tahun dan yang terkecil berusia 5 bulan. Tadinya menulis saya pikir bisa jadi tempat mengasah otak supaya yah masih bisa menata-menoto apa yang saya paham lewat tulisan. Baiklah, saya kan tetap mencobanya..biarin bila tulisannya acak kadul. Toh, belum ada yang baca selain saya sendiri. Hihihihi, tetap semangat yah wahai diri ini…udah ah mulai aneh.